1. Persyaratan umum
(1) Bila pipa sistem penyediaan air hidran kebakaran mengadopsipipa baja galvanis celup panasPengelasan tidak boleh dilakukan pada dinding dalam dan luar. Jika pipa sistem menggunakan dinding dalam anti-korosi, pengelasan dapat dilakukan, tetapi pengelasan pipa harus memenuhi persyaratan yang relevan. Pipa-pipa sistem sprinkler otomatis (mengacu pada katup alarm) tidak dapat dilas, tetapi harus disambung dengan sambungan pipa berulir, beralur, atau flensa.
(2) Pipa baja galvanis dengan diameter > 100 mm pada sistem pasokan air hidran kebakaran harus berflensa atau beralur. Sistem sprinkler otomatis dengan diameter > 100 mm tidak mensyaratkan penggunaan sambungan berulir. Hanya diperlukan sambungan flens atau sambungan beralur pada jarak tertentu pada bagian pipa dengan diameter ≥ 100 mm.
(3) Untuk sistem penyediaan air hidran kebakaran dan pipa sistem sprinkler otomatis, disarankan untuk menggunakan flensa berulir saat sambungan flensa digunakan, dan galvanisasi sekunder harus dilakukan saat flensa las digunakan.
(4) Bila diameter suatu bagian pipa perlu diubah, sambungan pipa dan alat penyambung pereduksi standar harus digunakan.
(5) Mengenai metode penyambungan dan persyaratan teknis terkait pipa pemadam kebakaran, silakan merujuk pada peraturan terkait dalam “Tindakan Teknis untuk Desain Teknik Konstruksi Sipil – Penyediaan Air dan Drainase”.
2. Sambungan alur (penjepit)
(1) Sambungan pipa beralur (sambungan pipa) dan kedalaman alur pipa baja harus memenuhi ketentuan "Sambungan Pipa Beralur" (CJJ/T156-2001). Tekanan kerja sambungan pipa beralur dengan diameter nominal DN≤250 mm adalah 2,5 MPa, dan tekanan kerja sambungan pipa beralur dengan diameter nominal DN≥300 mm adalah 1,6 MPa.
(2) Sambungan fleksibel sebaiknya digunakan di tempat-tempat yang bergetar dan pipa yang terkubur, sedangkan sambungan baja sebaiknya digunakan di tempat lain. Jika menggunakan sambungan baja, sambungan fleksibel sebaiknya dipasang setiap 4 hingga 5 sambungan baja.
3. Sambungan sekrup
(1) Sistem ini dapat menggunakan pipa baja galvanis celup panas (hot-dip galvanis) pada dinding dalam dan luar atau pipa baja seamless galvanis celup panas (hot-dip galvanis) pada dinding dalam dan luar dengan diameter pipa
(3) Bila pipa menggunakan ulir pipa meruncing 55° (Rc atau R), sambungan ulir dapat ditutup dengan pita PTFE; bila pipa menggunakan ulir pipa meruncing 60° (NPT), sebaiknya gunakan sealant sebagai segel sambungan ulir; Pita segel harus dipasang pada ulir jantan.
(4) Sambungan ulir tidak boleh digunakan pada pipa dengan diameter > DN50, dan sambungan reduksi tunggal harus digunakan pada reduksi diameter pipa.
4. Sambungan las atau flensa
(1) Jenis flensa dapat dibagi menjadi flensa las datar, las bimetal, flensa las butt, dan flensa ulir berdasarkan bentuk sambungannya. Pipa baja las bimetal merupakan jenis pipa baru, sehingga pemilihan flensa harus memenuhi standar flensa pipa baja (GB9112-9131), sambungan pipa seamless las butt baja (GB/T12459), dan flensa pipa berlapis PTFE Gasket (GB/T13404).
(2) Jika pipa baja galvanis celup panas dihubungkan dengan flensa, flensa berulir harus digunakan. Jika pipa sistem menggunakan pipa berdinding bagian dalam anti-korosi, penyambungan dapat dilakukan dengan pengelasan. Pengelasan pipa harus mematuhi "Kode untuk Konstruksi dan Penerimaan Peralatan Lapangan dan Teknik Pengelasan Pipa Industri".
Waktu posting: 05-Jun-2023